Kejamnya Kota Besar

Saat perjalanan pulang menuju kosan karena besoknya sudah harus bekeja lagi seperti biasa melakukan hal yang monoton setiap harinya, di salah satu bis kota menuju arah pancoran beberapa pemuda naik bis dan menyayat-nyayat tangannya dengan silet dan berteriak-teriak mengharap belas kasihan dari para penumpang untuk memberi sedikit hartanya untuk mereka, demi sesuap nasi mreka rela melakukan itu, padahal usia mereka masih muda apakah tidak ada pekerjaan yang layak untuk mereka dari menyakiti dirinya agar tetap dapat menyambung hidupnya? Apakah tidak ada lagi tempat yang layak untuk anak-anak yang memepertaruhkan hidupnya naik turun kendaran umum di jalanan? mereka lakukan ini hanya demi mengisi perut mereka yang terus berteriak kelaparan, jakarta sungguh kejam, tapi mengapa setiap tahun angka pendatang ke kota ini semakin banyak? apa mereka tidak takut akan kejamnya jakarta? dimna peran pemerintah? dimana peran pemimpin yang seperti superhero saat kampanyenya menyampaikan janji-janji mereke? apakah mereka tidak mendengar jeritan masyarakat kita? tangisan anak-anak polos yang tidak berdosa ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar